Jumat, 12 Oktober 2012

2. TRANSMISI BUDAYA DAN BIOLOGIS

Nama : Laila ulfah khairunisa kelas : 3PA05 NPM : 19510142 Transmisi budaya terdiri dari Enkulturasi, Sosialialisasi, dan Akulturasi Enkulturasi Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menysuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses ini berlangsung sejak kecil, mulai dari lingkungan kecil (keluarga) ke lingkungan yang lebih besar (masyarakat). Misalnya anak kecil menyesuaikan diri dengan waktu makan dan waktu minum secara teratur, mengenal ibu, ayah, dan anggota-anggota keluarganya, adat, dan kebiasaan-kebiasaan yang berlaku dalam keluarganya, dan seterusnya sampai ke hal-hal di luar lingkup keluarga seperti norma, adat istiadat, serta hasil-hasil budaya masyarakat. Dalam masyarakat ia belajar membuat alat-alat permainan, belajar membuat alat-alat kebudayaan, belajar memahami unsur-unsur budaya dalam masyarakatnya. Pada mulanya, yang dipelajari tentu hal-hal yang menarik perhatiannya dan yang konkret. Kemudian sesuai dengan perkembangan jiwanya, ia mempelajari unsur-unsur budaya lainnya yang lebih kompleks dan bersifat abstrak. Proses Enkulturasi Dalam Proses Enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Proses Enkulturasi sudah dimulai sejak kecil oleh setiap warga masyarakat, mula-mula dari orang-orang dalam lingkungan keluarganya, kemudian dari teman-temannya bermain. Bentuk awal dari proses enkulturasi adalah meniru berbagai macam tindakan orang lain, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi motivasi akan tindakan meniru itu tekah diinternalisasikan dalam kehidupan kepribadiannya dengan berkali-kali meniru tindakannya menjadi suatu pola yang mantap, dan norma yang mengatur tindakannya dibudayakan. Kadang-kadang berbagai norma juga dipelajari seorang individu secara sebagian-sebagian dengan mendengar berbagai orang lingkungan pergaulannya. Ada juga norma yang diajarkan secara formal di sekolah, misalnya norma etika, estetika, dan agama. Sosialisasi Sosialisasi adalah proses individu mulai menerima dan menyesuaikan diri dengan unsur-unsur kebudayaan (adat – istiadat, perilaku, bahasa) yang dimulai dari lingkungan keluarganya, yang kemudian makin meluas. Sosialisasi berlangsung sejak masa kanak-kanak (bayi). George Herbert Mead menjelaskan bahwa perkembangan manusia diantaranya melalui sosialisasi dapat melalui tiga tahap yaitu : A. Play stage : tahap dimana seorang anak mulai mengambil peranan orang-orang di sekitarnya. B. Game stage : tahap dimana anak mulai mengetahui peranan yang harus dijalankan dan peranan yang dijalankan orang lain.\ C. Generalized other : tahap dimana seseorang telah mampu mengambil peranan-peranan yang dijalankan oleh orang lain. Proses sosialisasi dalam pembentukan kepribadian Proses sosialisasi dalam setiap masyarakat juga dipakai sebagai sarana pembentukan kepribadian. Menurut Allport, keptibadian adalah organisasi dinamis dari sistem psikofisis dalam individu yang turut menentukan cara-cara yang unik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. Empat faktor yang menentukan kepribadian : 1) Keturunan (warisan biologis). 2) Lingkungan geografis. 3) Lingkungan kebudayaan. 4) Lingkungan sosial. Media Sosialisasi menurut Fuller and Jacobs : a. Keluarga. b. Kelompok bermain (kelompok sebaya). c. Sekolah. d. Lingkungan kerja. e. Media massa. Menurut Robert Dreeben bahwa proses sosialisasi di sekolah selain mendapat ketrampilan dan pengetahuan juga mendapat : a. Kemandirian (independence). b. Prestasi (achievment) c. Spesifitas (specifity) – (hal-hal yg spesifik) Definisi Sosialisasi Prof. Dr. Nasution , SH : sosialisasi adalah peoses membimbing individu ke dalam dunia sosial. Sukandar Wiraatmaja, MA: sosialisasi adalah suatu proses yang dimulai sejak seseorang itu dilahirkan untuk dapat mengetahui dan memperoleh sikap pengertian, gagasan dan pola tingkah laku yang disetujui oleh masyarakat. Drs. Suprapto, sosialisasi adalah proses belajar berinteraksi dalam masyarakat sesuai dengan peranan yang dijalankan. Peter L. Berger, sosialisasi adalah suatu proses seorang anak belajar menjadi seorang anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat. Macam-macam sosialisasi 1. Sosialisasi primer adalah sosialisasi yang paling dasar yang berlangsung pada usia anak-anak, yaitu usia 0 –5 tahun atau belum sekolah. 2. Sosialisasi sekunder terjadi setelah sosialisasi primer. Sosialisasinya berlangsung di luar keluarga. 3. Enkulturasi adalah proses penyesuaian diri dengan adat –istiadat, lingkungan, sistem norma, dan aturan aturan hidup lainnya. Proses sosialisasi terjadi melalui dua cara yaitu : a. Conditioning. b. Komunikasi atau interaksi. Conditioning, adalah keadaan yang menyebabkan individu mempelajari pola kebudayaan yang fundamental seperti cara makan, bahasa, berjalan, cara duduk, pengembangan tingkah laku dan sebagainya. Komunikasi atau interaksi, adalah proses hubungan yang terjadi antara individu-individu yang bergaul sehingga terjadi proses sosialisasi. Tujuan umum sosialisasi : a. Penyesuaian kelakuan yang dianggap baik. b. Pengembangan kemampuan dan pengenalan dirinya sebagai bagian masyarakat. c. Pengembangan konsep diri secara baik. Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Contoh akulturasi: Saat budaya rap dari negara asing digabungkan dengan bahasa Jawa, sehingga menge-rap dengan menggunakan bahasa Jawa. Ini terjadi di acara Simfoni Semesta Raya. Macam - Macam Transmisi Budaya 1. Transmisi Vertical  General Acculturation Dari orang yang lebih tua/orang tua, pada budaya sendiri (intra) informal Misal : anak disiplin karena melihat orang tuanya  Specific Socialization Peristiwa yang disengaja, terarah dan sistematis Misal : anak di didik untuk tidak membantah pada orang tua dan pendidikan formal 2. Oblique Transmision Dari orang dewasa lain, yang budayanya sama (enkulturasi/ sosialisasi) dari orang yang budayanya beda (akulturasi/ resosialisasi)  General Aculturation Orang dewasa yang budayanya sama Anak meniru sopan-santun orang dewasa misal : dari guru Specific Socialization Misal : guru menanamkan sifat-sifat kerja sama  General Acculturation Orang dewasa yang berbudaya beda Misal : model pakaian  Specific Resocialization 3. Horizontal Transmision General Enculturation Dari teman sebaya pada budaya yang sama Misal : anak ikut-ikutan merokok karena ikut temannya  Specific Socialization Misal : diskusi kelompok, anak mengikuti aturan bicara bergantian, dan belajar main musik dari teman Sumber : http://id.scribd.com/doc/68996864/TRANSMISI-BUDAYA http://sosionamche.blogspot.com/2008/09/modul-07.html http://juliardibachtiar.wordpress.com/2011/03/30/enkulturasi-dan-sosialisasi/ http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/12/proses-enkulturasi.html http://bknpsikologi.blogspot.com/2010/11/akulturasi-dan-enkulturasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar